Senin, 20 Desember 2010

Niat Karena Allah

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

KEUTAMAAN NIAT KARENA ALLAH
Dari Amirul Mukminin Abi Hafsh, Umar bin khathab r.a. berkata bahwa beliau pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Segala amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Maka barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa yang hijrahnya itu Karena kesenangan dunia atau karena seorang wanita yang akan dikawininya, maka hijrahnya itu kepada apa yang ditujunya".

Sayyidul Istighfar

Mungkin kita semua sudah sering mendengar Al-Ma’tsurat, atau bahkan membacanya setiap hari, atau mungkin karena terlalu seringnya sampai hafal di luar kepala. Apakah semua itu sudah cuku bagi kita? Ternyata belum. Bila kita tidak memaknai apa yang kita baca atau ucapkan dalam do’a Ma’tsurat tersebut.
Di sini saya tidak akan membahas banyak tentang Al-Ma’tsurat, tapi mungkin hanya akan membahas salah satu do’a yang ada di dalamnya.

Teladan Sang Khalifah

Teladan (1)
“Siapa yang menjaminmu hidup sampai setelah waktu zuhur?” pertanyaan itu terlontar dari mulut seorang pemuda kepada khalifah Umar bin Abdul Aziz, tokoh pemimpin bergelar khulafa rasyidin yang kelima. Ketika itu, khalifah yang terkenal keadilannya itu sangat tersentak dengan perkataan sang pemuda. Terlebih saat itu, ia tengah merebahkan diri beristirahat usai menguburkan khalifah sebelumnya, Sulaiman bin Malik.
Tapi baru saja ia merebahkan badannya, seorang pemuda berusia tujuh belasan tahun datang menghampirinya dan mengatakan, “Apa yang ingin engkau lakukan wahai Amirul Mukminin?” Khalifah Umar bin Abdul Aziz menjawab, “Biarkan aku tidur barang sejenak. Aku sangat lelah dan capai sehingga nyaris tak ada kekuatan yang tersisa. “Namun pemuda itu tampak tak puas dengan jawaban tersebut. Ia bertanya lagi, “Apakah engkau akan tidur sebelum mengembalikan barang yang diambil secara paksa kepada pemiliknya, wahai Amirul Mukminin? Khalifah Umar bin Abdul Aziz mengatakan, “Jika tiba waktu zuhur, saya bersama orang-orang akan mengembalikan barang-barang tersebut kepada pemiliknya.” Jawaban itulah yang kemudian ditanggapi oleh sang pemuda, “Siapa yang menjaminmu hidup sampai setelah zuhur, wahai Amirul Mukminun?”
Pemuda itu bernama Abdul Aziz. Ia, putera Amirul Mukminun sendiri, Umar bin Abdul Aziz. Semoga Allah merahmati keduanya.