Senin, 20 Desember 2010

Sayyidul Istighfar

Mungkin kita semua sudah sering mendengar Al-Ma’tsurat, atau bahkan membacanya setiap hari, atau mungkin karena terlalu seringnya sampai hafal di luar kepala. Apakah semua itu sudah cuku bagi kita? Ternyata belum. Bila kita tidak memaknai apa yang kita baca atau ucapkan dalam do’a Ma’tsurat tersebut.
Di sini saya tidak akan membahas banyak tentang Al-Ma’tsurat, tapi mungkin hanya akan membahas salah satu do’a yang ada di dalamnya.



Pernahkah antum wa antuna semua mendengar istilah Sayyidul Istighfar? Ya, Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada kita banyak kalimat-kalimat do’a istighfar. Tapi ada satu bacaan yang dikhususkan yang beliau sampaikan yakni Sayddul Istighfar (Penggulu/ Puncak dari Istighfar). Diriwayatkan dari Syadad bin Aus r.a. Dari Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Sayydiul Istighfar hendaklah diucapkan oleh seorang hamba:


اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ


“Ya Allah, Engkaulah Tuhanku, tiada Tuhan kecuali Engkau. Engkau ciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu. Aku berada di atas janji-Mu, semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan perbuatanku. Aku mengakui banyaknya nikmat-Mu (yang Engkau anugerahkan) kepadaku dan aku mengakui dosa-dosaku, maka ampunilah aku. Karena sesungguhnya tiada yang dapat mengampuni segala dosa-dosa kecuali Engkau”.

Nabi menjelaskan, “Barangsiapa membaca do’a ini setiap sore, dan apabila malam harinya ia meninggal, maka berhak masuk syurga. Dan barnagsiapa membaca do’a ini setiap pagi hari, dan apabila di siang harinya ia meninggal, maka berhak masuk syurga.”
(HR Bukhari Muslim)

Subhanallah, Apabila kita selami hadits tersebut, maka siapa yang tidak ingin mengucap kalimat do’a tersebut. Setelah kita tahu faedah yang dibawanya. Siapa yang tidak ingin masuk ke dalam Jannah-Nya yang dipenuhi di dalamnya sungai-sungai. Tempat terakhir bagi kaum-kaum yang beriman. Tentu saja setelah kita memahami dan memaknai tiap kalimat dalam do’a tersebut dan mengucapkannya dengan penuh harap kepada Allah.

Do’a ini dibaca setiap pagi dan sore, baik pula bila dibaca selepas shalat fardhu.

Do’a istighfar ini, disebut oleh Rasulullah SAW sebagai Sayyidul Istighfar (Penggulu/ Puncak dari Istighfar). Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa istighfar itu mempunyai banyak jenis lafal, namun Nabi Muhammad SAW mengkhususkan istighfar ini dengan sebutan Sayyidul Istighfar untuk bacaan ini. Kalau direnungkan dari segi kandungan maknanya lafal-lafal istighfar berikut ini, niscaya kita akan mendapatkan cakupannya.

اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ


(Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku)

Sebuah ikrar/ pengakuan kepada Allah dengan Tauhid Rububiyyah


لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ


(Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau)

Sebuah ikrar/ pengakuan dengan Tauhid Uluhiyyah


خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ


(Engkaulah yang menciptakan aku. Aku adalah hamba-Mu)

Sebuah ikrar/ pengakuan dari seorang hamba dengan ‘ubudiyah, rasa hina dan rendah diri di hadapan Allah SWT.


وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَاسْتَطَعْتُ


(Aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu semampuku)

Sebuah ikrar dari seorang hamba dengan sebuah komitmen untuk menempuh jalan yang lurus dan manhaj (cara/ metode) Rabbul ‘alamin sejauh kemampuan dan sekuat tenaga. Kita ketahui bahwa sebelum kita diciptakan dan dimasukan ke dalam kandungan, kita telah membuat perjanjian dengan Allah bahwa tiada Illah selain Allah. Silahkan buka Q.S. Al-Araf: 172-174


أَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ


(Aku berlindung kepada-Mu dari kejelakan yang ku perbuat)

Sebuah permohonan perlindungan dan pembentengan seorang hamba dari Allah SWT dari semua keburukan, dosa dan kemaksiatan-kemaksiatan yang telah diperbuatnya.

أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ


(Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku)

Ikrar dari seorang hamba dan pengakuannya terhadap nikmat-nikmat Allah yang telah Allah curahkan kepadanya, keistimewaan dan pemuliaan atas hamba-Nya dengan berbagai macam kenikmatan yang tak terhitung berapa banyaknya.


أَبُوْءُ بِذَنْبِيْ


(Aku mengakui dosaku)

Sebuah pengakuan dan ikrar seorang hamba atas dosa, baik itu dosa tertentu atau dosa-dosa pada umumnya.


فَاغْفِرْلِيْ فَإِنَّهُ لاَيَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ


(Oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau)

Sebuah permintaan Maghfiroh (pengampunan dosa) dari Allah SWT dan sebuah sikap hina-dina (menghinakan diri) di hadapan-Nya.


Subhanallah, begitu indah apa yang Rasul SAW ajarkan. Semoga bisa menjadi sebuah amalan yang memang kelak akan menjadi pemberat timbangan amal kebaikan kita di Hari Penimbangan Amal…. Amien

(Dikutip dari buku “The Power of Istighfar”
karya Hasan bin Ahmad Hasan Hamam)

2 komentar:

  1. sungguh indah & mengharukan Sayyidul Istigfar yg diajarkan Rasul,
    trimakasih mas admin,mohon ijin akan saya sebarkan ke teman2 ana..

    BalasHapus
  2. Terima kasih Mas Jhony, silahkan dipublikasikan, jangan lupa menantumkan sumbernya, :)

    BalasHapus

Silahkan komentar disini, diharapkan tidak memakai anonymous supaya lebih mengakrabkan (pilihlah profil Nama/URL dengan menggunakan nama samaran atau nama panggilan anda bila tidak memiliki akun).