Senin, 20 Desember 2010

Niat Karena Allah

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

KEUTAMAAN NIAT KARENA ALLAH
Dari Amirul Mukminin Abi Hafsh, Umar bin khathab r.a. berkata bahwa beliau pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Segala amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Maka barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa yang hijrahnya itu Karena kesenangan dunia atau karena seorang wanita yang akan dikawininya, maka hijrahnya itu kepada apa yang ditujunya".



Hadits ini merupakan hadits yang cukup terkenal dan menjadi pembuka dalam Hadits Arbain

Dalam Islam, niat menjadi sebuah point utama ketika akan melakukan sebuah kegiatan atau ibadah. Seperti diterangkan rasulullah SAW diatas, bila niat kita karena Allah dan Rasulnya, niscaya kita akan mendapatkannya. Yakni mendapatkan keridhaan Allah. Karena apa yang ada di dunia beserta isinya adalah milik-Nya. Sudah pasti ketika Allah meridhoi kita, Allah akan memberikan nikmat dan menambah nikmat-Nya kepada kita. Sedangkan, bila kita melakukan sesuatu karena niat mengharapkan dunia, maka Insya Allah dunia akan kita dapatkan, tapi, apakah Ridha Allah juga? Keutamaan berniat karena Allah juga diterangkan dalam Hadits, Rasulullah SAW bersabda:

"Allah azza wa jalla tidak menerima amal kecuali bila dilaksanakan dengan ikhlas dalam mencari keridhaan-Nya semata" (H.R. Abu Daud dan Nasa'i)

Ada sebuah ungkapan yang mengatakan, "Niat itu ibarat menanam padi. Ketika seorang petani menanam padi, pasti akan tumbuh pula rerumputan di sekitarnya. Tapi, bila kita menanam rumput, maka tidak mungkin akan tumbuh padi."

FAKTA
Di Jepang, orang-orang begitu semangat dan gigihnya melakukan sesuatu sampai dia rela mengorbankan diri dan juga harta serta waktu untuk mencapai tujuannya. Pernah suatu ketika seorang warga asli Jepang ditanya, "kenapa kau begitu gigihnya melakukan semua itu, bekerja keras tanpa lelah, bahkan lupa istirahat." Kemudian orang Jepang itu menjawab, "Sesungguhnya, aku melakukan semua ini (bekerja dengan gigihnya) hanya demi masa pensiunku nanti, sehingga aku bisa menikmati hidup dan berfoya-foya hingga ajalku".

Dari cerita di atas, tentu saja kita bisa melihat dengan jelas, bagaimana sikap orang Jepang terhadap niatnya. Sisi positifnya adalah, perbuatan mereka yang memiliki tekad kuat serta semangat juang dan rela berkorban pantang menyerah untuk mencapai tujuan mereka yaitu niat mereka, patut kita contoh. Saat ini, kitapun perlu merenungkan diri, bahwasanya niat yang selalu kita elu-elukan, yakni niat mencari Ridho-Nya dalam setiap kehidupan dan kegiatan kita, sudahkan terlaksana dg maksimal? Sudahkah pengorbanan kita benar-benar dalam melaksanakan usaha kita dalam menuju niat kita tersebut? Bila kita masih merasakan malas, ogah-ogahan untuk beramal, beribadah, atau bahkan berdakwah, maka sudah pataskah kita mendapat Ridha-Nya? Sisi negatifnya, tentu saja karena niat mereka adalah niat yang kosong. Karena hanya mengharap kenikmatan duniawi, sedangkan mereka tidak menyadari bahwa sesungguhnya ada kehidupan setelah mati. Apapun yang dilakukan orang kafir, sebaik apapun dan sebagus apapun, meski itu akhlak atau amalan yang sebenarnya Islami, seperti selalu menepati janji, rajin, suka berinfak, dan lain sebagainya, itu hanya akan bernilai kosong di mata Allah SWT, hal ini sesuai dengan Firman-Nya:

Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya? Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. Mereka itu orang-orang yang telah kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia, maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat." (Q.S. Al-Kahfi: 103-105)

Jadi, sudah pasti dengan tidak mengharap Ridha Allah, atau tidak berniat karena Allah, maka tidak akan bernilai apa-apa pula semua hal (amalan) yang dilakukannya. Dan sudah pasti kita akan termasuk ke dalam orang-orang yang merugi.

KISAH TELADAN
Dalam perang Khaibar, seorang Arab Badui datang kepada Nabi saw. dan setelah memeluk Islam, menyatakan keinginannya untuk ikut berperang bersama Nabi saw. Rasul saw. lalu meminta beberap sahabat untuk mengurus keperluan orang Arab Badui itu. Ketika kaum Muslimin berhasil menaklukkan sebuah benteng dan mendapatkan banyak ghanimah, para lelaki mengeluarkan sekawanan ternak untuk digembalakan. Harta rampasan perang itu kemudian dibagi-bagi kepada seluruh pasukan dan si Arab Badui itu pun memperoleh bagian. Ketika bagiannya diberikan kepadanya, si Arab Badui itu membawa bagiannya ke hadapan Rasul saw. dan bertanya, “Apakah ini?” Rasul saw. menjelaskan bahwa itu adalah bagiannya dari harta rampasan perang. Si Arab Badui itu berkata, “Saya tidak datang kepadamu untuk ini.” Sambil menunjuk lehernya, ia melanjutkan, “Saya mengikutimu dengan harapan bahwa saya dapat terkena anak panah di sini dan lalu masuk surga.” Rasul saw. bersabda, “Jika memang itu yang kau inginkan, Allah akan berbuat demikian.”

Dalam peperangan berikutnya di Khaibar, mayat si Arab Badui itu ditemukan di antara para pejuang yang gugur dalam pertempuran. Rasul saw. bertanya, “Apakah itu orang yang sama?” Ketika para sahabat mengiyakan, Rasul saw. bersabda, “Ia jujur kepada Allah, maka Allah mewujudkan keinginannya.”

Subhanallah, begitu indah kematian yang dihadiahi syahid oleh Allah SWT kepada siapa saja yang mengharapkan Ridha Allah dalam setiap langkahnya. Dalam kisah di atas. Arab badui tersebut ketika ikut berperang tidak menginginkan apa-apa, bahkan Ghanimah sekalipun. Kecuali datang untuk memeluk Islam dan mengikuti ajaran Islam serta berjuang untuk satu tujuan yaitu Allah dan Rasulnya, maka, yang dia dapatkan adalah keridhaan Allah.

KEINDAHAN NIAT
Niat seorang muslim dalam perjuangan Islam (Dakwah) sangatlah indah. Karena pejuang islam, niatnya ikhlas, hanya ingin mendapatkan ridha Allah semata.

Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagiNya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)". (Q.S. Al-An'am: 162-163)

MENGAPA HARUS MENJAGA NIAT?
1. Dan Dialah Allah (yang disembah), baik di langit maupun di bumi; Dia mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu lahirkan dan mengetahui (pula) apa yang kamu usahakan. (Q.S Al-An'am: 3)
2. Allah membongkar segala kejelekan orang yang dalam hatinya Riya ketika di dunia sebelum memasukannya ke Neraka. (Afwan untuk point ini, ane lupa sumbernya)
3. Orang yang Riya, orang yang pertama dimasukan ke dalam neraka. Dalam Hadits Rasulullah SAW bersabda:
Dari Abu Hurairah r.a., dia berkata, "Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya orang yang pertama-tama diadili pada hari kiamat adalah orang yang mati syahid. Dia didatangkan ke pengadilan, diperlihatkan kepadanya nikmat-nikmatnya. Maka diapun mengakuinya. Allah bertanya, 'Apa yang engkau perbuat dengan nikmat-nikmat itu?' Dia menjawab, 'Aku berperang karena Engkau hingga aku mati syahid.' Allah berfirman, 'Engkau dusta. tetapi engkau berperang supaya dikatakan, 'DIa adalah orang yang gagah berani.' Dan memang begitu yang dikatakan (tentang dirimu).' Kemudian diperintahkan agar dia diseret dengan muka tertelungkup lalu dilemparkan ke dalam neraka.
4. Ketidakikhlasan/ niat yang tidak lurus akan menghancurkan kita. Firman Allah SWT:
Dan kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan. (Q.S Al-Furqon: 23)
5. Orang Riya adalah teman syaitan di neraka (Ini juga sumbernya lupa)

Sumber:
1. Al-Qur'an
2. Hadits Arba'in
3. Super Mentoring Untuk Remaja - Syamil Teens (Novi Hardian)
4. Indahnya Perjuangan Islam - Darul Istiqamah Press (M. Arif Marzuki)
5. Urgensi Niat - Materi Kajian Pengurus Unit Kerohanian Islam (Tafsir Rohadi)

4 komentar:

  1. assalamu alaikum trimaksih tulisannya sangat bermanfaat sekali sukron pokoknya ya semoga dapat meng ispirasi saya amiiiiiiinnn....!!!!

    BalasHapus
  2. Wa'alaikumsalam kang Dayat, sama2, mudah2an bermanfaat, jangan lupa baca artikel saya yang lainnya, :)

    BalasHapus
  3. thx gan, berarti ketika aku baca ini karena ridho allah
    ini tambahan referensi http://us1.harunyahya.com/Detail/T/724BBCSO189/productId/21272
    niat baik tak mungkin terlaksana tanpa kebijakan dari allah yang memberikan kesempatan, tapi klo uda niat uda dapet pahala urusan akhir mari kita serahkan ke allah semata

    maaf rada ngawur kemana2(lagi galau) hehehe

    BalasHapus
  4. Terima kasih mas Anonim, nanti saya kunjungi situs harun yahyanya, :)

    BalasHapus

Silahkan komentar disini, diharapkan tidak memakai anonymous supaya lebih mengakrabkan (pilihlah profil Nama/URL dengan menggunakan nama samaran atau nama panggilan anda bila tidak memiliki akun).