Rabu, 16 Mei 2012

Managemen Konflik


Konflik atau masalah adalah sesuatu hal yang pasti ada di segala aspek kehidupan, dalam segi apapun. Keberhasilan seseorang atau perusahaan dalam menghadapi setiap masalahnya adalah dengan memanage konflik yang mereka hadapi. Dengan adanya konflik atau masalah, seseorang memiliki kesempatan untuk tumbuh dan berkembang menjadi lebih baik yakni dengan belajar dari setiap konflik atau masalah yang ada. Kita harus cermat dalam memanage setiap konflik yang ada, caranya adalah dengan mengklasifikasikan konflik sehingga tepat dalam pemecahan atau jalan keluarnya. Perhatikan grafik hubungan antara conflict dan relationship berikut;


 Gambar Grafik hubungan antara conflict dan relationship




Dari grafik diatas dapat diamati beberapa hal. Area 1 merupakan area yang menggambarkan sedikit hubungan dan sedikit konflik. Sebagai contoh, ketika ada seorang pengamen di jalan, maka permasalahan yang muncul adalah memberi uang atau tidak. Ketika kita tidak memberikan uang ataupun memberikan uang maka pilihan apapun itu tidak berdampak banyak maka permasalahan ini bisa diselesaikan dengan “give away”, atau sesuatu yang tidak perlu dirisaukan.
Pada area 2, adanya sedikit hubungan dan konflik yang besar. Sebagai contohnya, ketika istri meminta seorang suami untuk membelikan sebuah mobil ferari, tapi suami tersebut tidak mampu membelikan dan menimbang bahwa kebutuhan lain lebih penting, maka cara satu satunya adalah melawan konflik tersebut atau membandingkannya bahwa kebutuhan yang lain lebih penting daripada sekedar membeli sebuah mobil ferari dengan harapan sang istri bisa lebih memahami.
Area 3 menggambarkan keadaan permasalahan kecil tapi melibatkan banyak orang. Contohnya ketika orang beramai-ramai pergi ke bioskop. Permasalahannya adalah orang yang datang banyak, tetapi loket tempat membeli tiket hanya satu. Untuk memecahkan masalah tersebut adalah dengan mengakomodasinya yakni mebuat antrian.
Area 4 merupakan area dengan masalah yang besar dan melibatkan banyak orang. Contohnya adalah sebuah perusahaan dengan berbagai masalah yang kompleks dan melibatkan seluruh karyawan. Perusahaan tidak akan maju kalau karyawan serta management tidak berjalan selaras dan harmonis. Dengan demikian butuh kerjasama yang baik antara karyawan dan management sehingga perusahaan akan berjalan lebih baik.
Untuk menengahi permasalahan-permasalahan di tiap-tiap area tersebut adalah dengan musyawarah atau merundingkannya. Cara ini adalah yang paling efektif dan merupakan kebiasaan atau sifat orang Indonesia.

1 komentar:

  1. Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh ...

    Musyawarah memang sudah menjadi kebiasaan bangsa Indonesia, dan merupakan salah satu hal yang amat penting bagi kehidupan insani, bukan saja dalam kehidupan berbangsa dan bernegara melainkan dalam kehidupan berumah tangga dan lain-lainnya. Islam memandang penting peranan musyawarah bagi kehidupan umat manusia, antara lain dapat dilihat dari perhatian al-Qur’an dan Hadis yang memerintahkan atau menganjurkan umat pemeluknya supaya bermusyawarah dalam memecah berbagai persoalan yang mereka hadapi.

    Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu[246]. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya (QS Ali 'Imraan 3 : 159)

    [246]. Maksudnya: urusan peperangan dan hal-hal duniawiyah lainnya, seperti urusan politik, ekonomi, kemasyarakatan dan lain-lainnya

    Asbabun-Nuzul dari ayat ini adalah pada waktu kaum muslimin mendapatkan kemenangan dalam perang Badar, banyak orang-orang musyrikin yang menjadi tawanan perang. Untuk menyelesaikan masalah itu Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam mengadakan musyawarah dengan Abu Bakar Shiddik dan Umar Bin Khattab. Rasulullah meminta pendapat Abu Bakar tentang tawanan perang tersebut. Abu Bakar memberikan pendapatnya, bahwa tawanan perang itu sebaiknya dikembalikan ke keluarganya dengan membayar tebusan. Hal mana sebagai bukti bahwa Islam itu lunak, apalagi kehadirannya baru saja.

    Kepada Umar Bin Khattab juga dimintai pendapatnya. Dia mengemukakan, bahwa tawanan perang itu dibunuh saja. Yang diperintahkan membunuh adalah keluarganya. Hal ini dimaksudkan agar dibelakang hari mereka tidak berani lagi menghina dan mencaci Islam. Sebab bagaimanapun Islam perlu memperlihatkan kekuatannya di mata mereka. Dari dua pendapat yang bertolak belakang ini Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam sangat kesulitan untuk mengambil kesimpulan.

    Akhirnya Allah subhanahu wata'ala menurunkan ayat ini yang menegaskan agar Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam berbuat lemah lembut. Kalau berkeras hati mereka tidak akan menarik simpati sehingga mereka akan lari dari ajaran Islam. Alhasil ayat ini diturunkan sebagai dukungan atas pendapat Abu Bakar Shiddik.

    Di sisi lain memberi peringatan kepada Umar Bin Khattab. Apabila dalam permusyawahan pendapatnya tidak diterima hendaklah bertawakkallah kepada Allah subhanahu wata'ala. Sebab Allah sangat mencintai orang-orang yang bertawakkal. Dengan turunnya ayat ini maka tawanan perang itupun dilepaskan sebagaimana saran Abu Bakar.

    Musyawarah adalah suatu kelaziman fitrah manusia dan termasuk tuntuntan stabilitas suatu masyarakat. Musyawarah bukanlah tujuan pada asalnya, tetapi disyariatkan dalam agama Islam untuk mewujudkan keadilan diantara manusia, dan juga untuk memilih perkara yang paling baik bagi mereka, sebagai perwujudan tujuan-tujuan syari’at dan hukum-hukumnya, oleh karena itu musyawarah adalah salah satu cabang dari cabang-cabang syari’at agama, mengikuti serta tunduk pada dasar-dasar syari’at agama.

    Namun adakalanya ketika kesepakatan tidak tercapai, sementara keputusan harus diambil, maka seorang pimpinan harus mampu bersikap tegas dan bijaksana dalam mengambil keputusan.

    Karena itulah leadership dalam diri seseorang sangat menentukan apakah dia mampu memimpin atau tidak.

    Wallahu a'lam bishshawab ...

    BalasHapus

Silahkan komentar disini, diharapkan tidak memakai anonymous supaya lebih mengakrabkan (pilihlah profil Nama/URL dengan menggunakan nama samaran atau nama panggilan anda bila tidak memiliki akun).